Visi, Misi, Tujuan, dan Motto UIN Alauddin saat ini adalah
VISI
Pusat Pencerahan dan Transportasi Ipteks Berbasis Peradaban Islam.
Pusat Pencerahan dan Transportasi Ipteks Berbasis Peradaban Islam.
MISI
Sedangkan misinya adalah untuk:
Sedangkan misinya adalah untuk:
- Menciptakan atmosfir akademik yang representative bagi peningkatan mutu Perguruan Tinggi dan kualitas kehidupan bermasyarakat.
- Menyelenggarakan kegiatan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat yang merefleksikan kemampuan integrasi antara nilai ajaran Islam dengan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni (Ipteks).
- Mewujudkan universitas yang mandiri, berkarakter, bertatakelola baik, dan berdaya saing menuju universal riset dengan mengembangkan nilai spiritual dan traadisi keilmuan.
TUJUAN
- Menghasilkan produk intelektual yang bermanfaat dan terbangunnya potensi insane yang kuat dengan pertimbangan kearifan local.
- Terwujudnya kampus sebagai pusat pendidikan penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat yang berbasis integrasi keilmuan.
- Terciptanya sistim manajemen, kepemimpinan, dan kelembagaan yang sehat serta terwujudnya tata ruang, lingkungan, dan iklim kampus yang islami.
- Terwujudnya jejaring kerjasama dengan lembaga local, nasioal, dan internasional.
MOTTO
3P : Pencerdasan, Pencerahan,
Prestasi (Intelligence, Enlightenment, Achievement)
Visi, Misi, Tujuan, dan Motto UIN Alauddin yang akan datang
Visi UIN Alauddin yang akan datang adalah visi bersama (shared vision) yang dirancang dengan melibatkan berbagai komponen terkait. Dari visi bersama tersebut akan dikembangkan misi, tujuan, dan moto. Oleh karena itu visi bersama yang dimaksud akan dirancang untuk 25 tahun yang dibarengi dengan program kerja untuk jangka waktu setiap lima tahun yang kemudian dirinci pada setiap tahun. Berdasarkan visi bersama itu pula, dikembangkan Pola Pikir Sistematis dari seluruh komponen UIN Alauddin mulai dari tukang sapu hingga sampai pada level Rektorat. Dengan begitu pola pengembangan UIN Alauddin pada 25 tahun ke depan bersifat kolektif, artinya apa saja yang dipikirkan oleh pimpinan harus dapat diterjemahkan oleh seluruh komponen civitas akademika. Pengembangan sumber daya manusia menjadi prioritas utama dengan fokus peningkatan kinerja atau disebut dengan Personal Mastery, di mana individu-individu yang kompeten menjadi pilar utama dalam pembangunan universitas. Di sinilah pentingnya pembinaan sumber daya manusia agar dapat membangun kesadaran untuk belajar setiap saat, Belajar Sepanjang Hayat, baik dilakukan secara mandiri maupun secara kelompok atau Belajar Beregu (team learning). Kelima pilar inilah yang dimaksud oleh Peter Senge dan Marquadth dengan istilah The Fifth Disciplines, suatu pola kepemimpinan dalam suatu institusi pendidikan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar